Tiga Tahap Membangun Social Media Marketing
Sebelum berbicara lebih jauh mengenai strategi untuk optimalisasi marketing melalui media sosial online, kita perlu terlebih dahulu memahami konsep dasar tentang cara membangun konten yang “potensial” di social media. Konsep ini sebenarnya mengacu pada dasar strategi komunikasi pemasaran yang meliputi Strategi Pesan, Cara Kreatif, dan Strategi Media. Ketiga hal ini dapat dijabarkan secara singkat sebagai berikut:
1. Apa Inti Pesan
Langkah pertama dalam menyusun konten untuk kampanye social media marketing adalah kita harus memahami secara jelas mengenai inti pesan yang ingin kita kirimkan kepada audiens. Akan lebih baik jika hal ini kita catat, sehingga apabila dibutuhkan, dapat kita review ulang. Intinya adalah point apa yang kita ingin audiens tahu dan paham ketika mereka menerima atau membaca konten yang kita berikan.
2. Cara Menyampaikan Pesan
Selanjutnya adalah memberikan kemasan pada konten “mentah” kita yang berupa pesan inti tadi. Untuk dapat tepat menuju sasaran, ide kreatif pengemasan konten mentah ini harus memperhatikan beberapa faktor, misal: gender, usia, dan kelas ekonomi. Sehingga bahasa kemasan akan tetap sampai pada tujuan. Intinya adalah bagaimana agar pesan inti kita sampai kepada audiens, kita harus cerdas mencari ide kreatif bagaimana mengemasnya supaya pesan kita dapat diterima baik oleh seluruh audiens yang kita tuju.
3. Media Penyampai Pesan
Setelah kita paham tentang apa dan bagaimana menyampaikan pesan, langkah selanjutnya adalah memilih medium yang tepat untuk mengirimkan konten yang sudah kita persiapkan tadi. Pemilihan medium ini sangatlah penting guna menunjang keberhasilan social media marketing. Saking pentingnya, bahkan ada quote “ Medium is the Message”. Media-lah sebenarnya konten.
Ini dapat kita lihat jelas bagaimana dua raksasa situs jejaring sosial bermain di dua medium sosial yang memiliki karakteristik berbeda. Facebook jelas lebih kaya fitur, akan tetapi Twitter unggul dalam kecepatan spread konten yang lebih luas. Memilih apakah menggunakan Facebook atau Twitter atau bahkan keduanya tentu membutuhkan analisa lebih lanjut dengan data-data seperti : geolocation, language, jumlah audiens, dan sebagainya.
KEREEN… Semoga Lancar usahanya.
Ohya, kenapa di sidebar tak dipasang yg berjilbab atau mungkin yg pria saja. Daripada yg tdk berjilbab, krn saya lihat ada foto Ustadz Yusuf Mansur juga.
Be Best Together!
Selamet Hariadi