5 Kesalahan Sales yang Mengurangi Produktivitas Penjualan
Strategi marketing memiliki kontribusi penting bagi angka penjualan sebuah produk. Secara tidak langsung, marketing inilah yang akan menyampaikan produk kepada konsumen.
Sales merupakan seorang marketing yang berhadapan langsung dengan konsumen. Di pundak mereka dibebankan beban berat perusahaan atau usaha bisnis. Tugas mereka mendapatkan konsumen dan menjual produknya.
Ketika berada di lapangan, seorang sales menggunakan berbagai trik maupun cara agar orang yang menjadi target mau membeli produk yang ditawarkan. Keterampilan dan kemampuan sales ini mesti berkembang setiap waktunya karena jumlah pesaing semakin banyak. Mereka tidak bisa bertahan hanya dengan menggunakan cara-cara lama. Para sales mesti memiliki pola pikir yang senantiasa update dan kreatif.
Seperti yang disebutkan di atas, sales memiliki peran yang sangat penting. Akan tetapi, kadang kala seorang sales melakukan kesalahan yang berimbas kepada angka penjualan. Tidak hanya ke tidak berhasilan penjualan, tapi kadang juga bisa menghilangkan konsumen setia. Apa saja kesalahan yang sering dilakukan oleh sales ?
Berikut ini adalah 5 kesalahan yang sering dilakukan oleh para sales dalam memasarkan produk.
1. Mereka hanya sekadar “berpromosi”
Memang benar bahwa tujuan utama dari seorang sales adalah membuat produk yang ditawarkannya menjadi laku. Akan tetapi, tujuan utama inilah yang sering menjadikan mereka lalai akan suatu hal.
Mereka hanya menjelaskan informasi-informasi terkait dengan produknya. Kebutuhan calon konsumen ataupun manfaat secara langsung dari sebuah produk terhadap calon konsumen kadang kala tidak mereka perhatikan.
Kadang antara sales dengan calon konsumen hanya terjadi pembicaraan satu arah di mana sales cenderung lebih banyak bicara dan kurang meminta respon dari calon pembeli.
2. Manipulatif
Sales yang baik biasanya memiliki kemapuan komunikasi yang baik. Kemampuan komunikasi ini penting dalam membangun kepercayaan dari calon pelanggan. Akan tetapi, kadang kala sales terlalu memaksakan keakraban dengan calon konsumen tanpa membangun kepercayaan terlebih dahulu.
Kadang sales berusaha dengan berbagai cara agar produknya terlihat banyak kelebihan dan sempurna. Atau kadang demi lakunya sebuah produk, sales menyembunyikan atau menutup-nutupi kekurangan atau risiko dari sebuah produk.
3. Mudah Menyerah
Seorang sales mestilah memiliki mental yang tidak gampang menyerah. Sales harus sabar dalam melakukan “bujuk rayu” kepada calon konsumen.
Kemampuan untuk meyakinkan pembeli adalah salah satu hal yang mesti dimiliki oleh seorang sales. Dalam upaya mencari konsumen, sales tentulah berhadapan dengan banyak hambatan.
Sales yang baik harus gigih dan siap untuk menghadapi kegagalan. Sales tidak boleh takut dengan penolakan. Berapapun taget dari manajemen, sales mestilah berusaha dengan semangat maksimal.
4. Tidak memiliki keberanian mengajukan pertanyaan yang sukar
Kadang-kadang kesempatan dan kepercayaan diperoleh dari hal-hal yang sulit. Banyak sales yang tidak memiliki keberanian untuk memberikan pertanyaan sulit kepada konsumen.
Hal ini disebabkan karena berbagai faktor, misalnya malu, khawatir tidak bisa menjawab pertanyaan, serta merasa tidak memiliki kemampuan untuk memahami kondisi.
Beberapa pertanyaan seperti, “Bagaimana pendapat Anda tentang harga produk kami?” atau “Mengapa Anda memberi kepercayaan kepada kami sementara banyak produk serupa di luar sana?”
Pertanyaan-pertanyaan di atas memang sedikit berani. Akan tetapi, ketika sales berani memberikan pertanyaan semacam itu, konsumen akan menaruh kepercayaan kepada sales.
5. Menawarkan tanpa ada niat melakukan closing untuk penjualan
Segala hal yang dilakukan sales memiliki tujuan akhir adalah penjualan produk. Jadi, closing atau akhir adalah sebuah tahap yang sangat penting. Di awal percakapan, sales menjelaskan niat atau tujuan dari penawaran tersebut.
Sales akan mengatakan bahwa produk mereka akan menjadi solusi masalah bagi konsumen. Jika pada akhirnya konsumen mengatakan bahwa mereka tidak mempunyai niat yang segera untuk membeli, sales semestinya bisa menyembunyikan rasa kecewa.
Sales sebaiknya mengatakan bahwa mereka hanya ingin menyampaikan maksud dan tujuan dari sebuah penawaran. Jangan sampai seorang sales terlihat arogan dan terlihat memaksa. Jelaskan kepada pelanggan bahwa sales hadir sebagai solusi konsumen.