Tips Melatih Komunikasi Efektif
Dewasa ini, dalam kondisi persaingan dunia usaha yang semakin ketat, tuntutan ketrampilan berkomunikasi semakin dibutuhkan sebagai sarana mencapai kesuksesan dalam karir. Komunikasi memiliki peran yang sangat penting bahkan melebihi apapun keahlian dan kemampuan yang dimiliki seseorang.
Komunikasi efektif memiliki kekuatan yang sangat besar dalam mendorong karir seseorang. Apabila anda harus melahirkan ide, melakukan presentasi, lobbying dan sebagainya, ketrampilan komunikasi adalah syarat mutlak yang harus anda penuhi. Bahkan dapat dikatakan bahwa kesuksesan atau kegagalan karir anda, salah satunya bergantung pada kemampuan komunikasi anda.
Bagaimana sebenarnya ketrampilan komunikasi itu dapat anda bangun ? Beberapa hal berikut ini mungkin dapat anda jadikan panduan :
1. Gunakan pilihan kata (diksi) yang tepat, mudah diucapkan dan dihafal. Kemampuan ini menuntut anda untuk memiliki kosa kata lebih banyak. Perbendaharaan sinonim, antonim, idiom, frase perlu anda perkaya. Jangan ragu untuk menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai sarana penunjang latihan anda. Diksi (pemilihan kata) yang bagus dan tepat akan menambah nilai ucapan dan sekaligus menambah kredibilitas anda.
2. Sedapat mungkin, pelajarilah bahasa Inggris. Jika anda ingin menembus dunia bisnis global, kemampuan berbahasa Inggris mutlak diperlukan. Penguasaan anda dalam bahasa Inggris akan sangat membantu anda dalam meraih kesuksesan karir.
3. Berlatihlah mengatur intonasi suara, tempo, dinamika dan ekspresi suara. Sebaik apapun ide yang anda miliki, jika saat presentasi anda gagal menyampaikan dengan intonasi suara yang tepat, tempo yang sesuai dan dinamika yang cukup, maka kemungkinan besar, apa yang anda presentasikan akan gagal.
4. Hindari penggunaan aksen atau logat daerah dalam komunikasi bisnis. Jika anda berasal dari daerah yang memiliki aksen dan logat yang cukup kuat, maka sebaiknya anda berlatih untuk mengucapkan kata-kata tanpa logat daerah. Usahakanlah agar logat atau aksen daerah tidak dominan dalam ucapan anda.
5. Berkomunikasi lah secara interaktif. Saat anda bicara, jalinlah komunikasi “mata” dan bahasa tubuh dengan audiens anda. Fokus pada audiens akan meruntuhkan dinding pembatas antara pembicara dan pendengar. Sehingga audiens memahami bahwa anda bukan sedang mengajarkan atau sekedar mentransfer informasi kepada mereka, melainkan sedang berkomunikasi.