Konsep Pelayanan Prima
konsep pelayanan prima dilandaskan pada tiga faktor utama. Antara lain adalah Sikap, Perhatian, dan Tindakan. Semuanya terangkai dalam tujuan pengembangan excellent service di lingkaran dalam instansi/perusahaan. Semuanya juga bisa dipelajari secara mudah asalkan setiap individu punya kemauan untuk menjadi lebih baik dalam upayanya berkontribusi pada instansi yang ia tempati.
Pelatihan Excellent Service
Tiga faktor di atas sangat ditentukan oleh kemampuan pihak terkait dalam mewujudkannya. Caranya dengan menyelenggarakan sebuah program pelatihan, yang bisa dijalankan secara berkala. Mungkin program semacam ini sudah bukan hal yang asing lagi. Namun harus dibedakan dengan tindakan formalitas yang tidak membangun kualitas yang lebih baik.
Pelatihan Sikap
Sikap atau attitude sangat menentukan keberhasilan sebuah instansi/perusahaan mencapai mutu dan target terbaik. Bagaimana cara membentuk dan mengasahnya? Pertama-tama adalah menanamkan sikap kebanggaan dan kepercayaan diri pada pekerjaan yang digelutinya. Nantinya, individu terkait akan memiliki sikap pengabdian yang besar pada instansi/perusahaan yang ia tempati.
Dalam program pelatihan, hal itu akan dijalankan dengan cara memahami setiap karakter dari peserta. Dari pemantauan dan pengamatan itulah, masing-masing bisa dikelola sesuai kapasitas dan bakatnya. Jadi, tidak ada yang dipaksakan atau dikurangi dari hasil pengukuran tersebut.
Konsep Perhatian
Seorang individu yang ingin menerapkan konsep excellent service wajib melandasarkan praktik attention atau perhatian. Di mana saja, dan kapan saja, klien haruslah diperhatikan dan dihormati. Konkritnya melalui ucapan salam, senyum tulus, selalu mendengarkan, kecepatan melayani, dan selalu memprioritaskan klien pada urutan pertama.
Semua hal di atas kelihatannya memang sangat mudah. Namun alangkah susahnya untuk menerapkan secara nyata. Contohnya, begitu banyak bentuk layanan yang terlihat serupa, dengan cara dan gesture tubuh yang seolah-olah seperti robot. Padahal, untuk membuatnya lebih sempurna ialah dengan mempraktikannya secara alami alias tidak dibuat-buat.
Dibutuhkan teknik tertentu dan pendalaman karakter dari posisi yang ditempati. Oleh karena itu, program pelatihan akan berperan besar dalam mewujudkan gagasan tersebut. Dalam kerangka bisnis, jika ada satu saja kekurangan dari kebutuhan-kebutuhan di atas, risiko kegagalan akan mengancam.
Realisasi Tindakan
Faktor terakhir adalah action alias tindakan. Tunjukkanlah minat pada apa yang disampaikan oleh klien dengan menanggapinya secara nyata. Hal ini juga seringkali menyebabkan kendala karena masing-masing individu berbeda dalam cara menyiasati situasi yang sedang mereka hadapi. Cara terbaik ialah dengan selalu mengasah kemampuan dan belajar pada hal-hal baru.
Konsep excellent service hanya akan bisa berjalan jika ada kemauan dan komitmen dari pelakunya. Jadi, selepas mengikuti program pelatihan, diharapkan bahwa praktiknya akan sangat konkrit dan bukan seperti mengimitasi teks dari buku panduan. Dengan pelaksanaan yang tepat, niscaya akan semakin mudah untuk mewujudkan gagasan tersebut sebaik-baiknya.
[…] dari masyarakat. Searah dengan gerak politik dan reformasi birokrasi yang dicanangkan selama ini, layanan publik wajib memberdayakan […]